“Dokter, badan saya demam, sudah
3 hari. Sudah minum obat tapi nggak
sembuh-sembuh,” ujar seorang pasien.
“Ibu sudah minum obat apa saja?” tanyaku.
“Saya sudah minum cip..cip...ciplokcacin. Entah lah dok. Pokoknya ada cacin-cacinnya
gitu.”
“Ooo..Ciprofloxacin mungkin bu,” balasku.
“Nah! Iya! Betul itu dok. Itu nama
obatnya.”
“Wah, ibu minum obat itu saran
dari siapa?” tanyaku lagi.
“Begini loh dokter. Dulu sekali saya sakit panas. Lalu saya berobat ke
dokter depan pasar ini dan dikasih obat itu. Obat nya ampuh sekali loh dok. Sekali minum obat, badan saya langsung
terasa enakan. Selanjutnya, setelah
tiga hari minum obat, langsung sembuh buh
buh buh,”jawabnya antusias.
“Besok-besoknnya, sewaktu
saya sakit panas, saya selalu minum obat itu. Minum ciplokcacin. Ditambah obat penurun panas. Saya bersyukur selalu sembuh,
padahal cuman minum satu tablet. Paling banyak tiga-lah dok.
Sudah sering banget deh minum obat
itu. Tapi saya heran, kok sekarang
sepertinya nggak mempan, nggak sembuh-sembuh. Ya udah deh, saya akhirnya datang kesini. Aduh, nggak enak banget deh rasanya
badan ini. Pening¸mual, mau muntah
terus, badan sakit-sakit rasanya kayak
digebukin orang satu kampung,” curhatnya.
Itu penggalan pengalaman saya
bertemu pasien yang salah kaprah tentang cara minum obat antibiotik. Yang
dilakukan pasien adalah sangat berbahaya. Sekali lagi “BERBAHAYA”. Apa
bahayanya? Banyak sekali. Salah satunya bisa menyebabkan kuman menjadi kebal
obat! Ya, kebal obat. Maksudnya begini, penyakit ringan yang “sebenarnya” bisa disembuhkan dengan
antibiotik yang “sederhana”, jika digunakan antibiotik yang “ringan” justru
menjadi tidak mempan lagi. Akibatnya, harus menggunakan obat (antibiotik) “kelas
tinggi”. Masalahnya, bagaimana kalau antibiotik kelas tinggi pun juga sudah tidak
mempan? Kumannya terus berbiak dan sakit bertambah parah sedang obat sudah tidak
mempan.
Jadi, baiknya bagi kita :
1. Tetap
datang ke Puskesmas/ klinik jika sakit tak kunjung sembuh.
2. Jangan
minum obat dengan aturan sendiri, jika kita tidak paham caranya.
3. Khusus
untuk penggunaan antibiotik, antibiotik harus dihabiskan meskipun badan sudah
sehat. INGAT! HABISKAN!
4. Turuti
nasihat dokter
Terima kasih, semoga tulisannya
bermanfaat ya...
No comments:
Post a Comment