Thursday, 23 May 2024

Tujuan Hidup

 Untuk apa bekerja keras dalam hidup? Toh kita akan mati kemudian hilang tanpa bekas 


Kita akan mati. Kita akan hilang dan akan dilupakan. Sama seperti senior-senior kita terlebih dahulu. Mereka mati dan mereka terlupakan. Mereka tergantikan. Kita akan mengalami posisi sama seperti mereka. Kita akan mati, hilang, tergantikan.


Ada orang yang tujuan hidupnya memberikan sesuatu.

Ada orang yang tujuan hidupnya untuk aktualisasi diri

Ada orang yang tujuan hidupnya untuk mengetahui kehidupan itu sendiri

Ada yang tujuan hidupnya beribadah

Ada yang mengejar popularitas dan kekayaan


Hidup adalah kesempatan untuk mencapai tujuan hidup. Untuk merasakan kehidupan. Sebelum semuanya mati.

Jika orang tidak tahu akan tujuan hidupnya, dia tidak tahu alasan untuk apa ia hidup dan berusaha.

Jika semua orang tidak tahu tujuan hidup. Maka kehidupan tidak akan lebih baik dan aman seperti sekarang. Bahkan kita tetap membutuhkan orang-orang yang tujuan hidupnya mencapai ketenaran, kekuasaan, kekayaan sebelum akhirnya mereka benar-benar mati dan hilang.

Tujuan hidup saya, untuk saat ini adalah apa yang saya dapat hari ini untuk diberikan segala sesuatunya terhadap orang lain.

Apa yang saya lakukan hari ini bisa menjadi sumber pemberian dan kebahagiaan bagi orang lain pada hari ini atau suatu saat nanti.  

Tuesday, 19 September 2023

Catatan Residensi


Kamu sudah sering dikecewakan dalam lingkungan pergaulanmu yang baru-baru ini. Pasti memang karena kamu salah tetapi hukuman dari mereka adalah mempermalukanmu di depan orang banyak, menjadikamu bahan olok-olokan. Seolah-olah mereka paling benar dan tidak pernah melakukan kesalahan yang kamu perbuat. Mempermalukan orang didepan umum, sebuah hal yang tidak kamu sanggup lakukan pada orang lain yang berlaku salah terhadapmu. 

Orang-orang itu bukan menasihati kamu tetapi mempermalukan kamu di depan umum. 

Kelebihan mereka digunakan untuk mempermalukan, menyakiti, dan menjatuhkan orang bukan untuk memperbaiki orang.


- Oleh diriku sendiri yang memang banyak melakukan kesalahan. Tulisan ini sebagai bentuk kekecewaan aku yang (memang banyak) melakukan kesalahan.

Sebagai rekaman mentalitas untuk memperbaiki diri sendiri. Supaya menjadi pribadi yang lebih baik untuk diriku sendiri dan keluargaku. 


Tuesday, 25 October 2022

Sekolah Lagi

Oke. 

Sekarang sedang sekolah lagi PPDS Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Surabaya 2022.

Tidak bisa komentar banyak

Alasan yang turut mendorong saya sekolah karena RS saya telah naik ke RS Kelas A Pendidikan, jadi mau tidak mau dimana fungsi dokter umum sudah tidak signifikan jadi saya harus sekolah lagi karena ini adalah rumah sakit rujukan tertinggi provinsi 

Disatu sisi saya sebagai PNS, orientasinya pelayanan untuk masyarakat Provinsi Lampung. Dulu saya pernah berjanji (komitmen saya dalam hati waktu itu sebelum seleksi CPNS). Jika saya diterima menjadi CPNS di RS ini (jika lulus seleksi) maka sebagai ïmbal baliknya saya akan mendedikasikan diri saya untuk Provinsi Lampung (mengisi kekurangan yang ada di Provinsi Lampung). Dan ternyata Allah menggariskan saya diterima di RS ini. Jadi tugas saya untuk memenuhi janji saya akan mengabdikan diri untuk pelayanan di Provinsi Lampung.

Bedah plastik adalah bidang yang termasuk sangat dibutuhkan di Provinsi ini. Dan saya memiliki minat dan ketertarikan di bidang ini. Pilihan ini adalah kombinasi dari bentuk pengabdian saya, memenuhi janji saya, kebutuhan provinsi dan masyarakat Lampung dan minat serta ketertarikan saya. 

Friday, 18 September 2020

Usia 30 Tahun

Bisa jadi tulisan ini suatu saat nanti saya sangkal. Orang orang dalam usia ini menurut saya seharusnya sudah ada perubahan orientasi.

1. Mulai memikirkan kesehatan fisik sebagai investasi penting.

2. Mulai menyehatkan mental melalui ibadah atau meditasi.


Karena menurut saya, sudah melewati masa keemasan tubuh. 


"Sehat bukan segala-galanya. Tapi tanpa sehat segalanya bukan apa-apa"


Persiapan untuk menjalani masa tua yang mandiri dan bahagia, dimulai dari  usia ini.

Tuesday, 29 November 2016

Nggak Rutin Minum Obat






Suatu sore di sebuah klinik di sebuah kota kecil, seorang ibu berusia 45 tahun datang berobat.

“Begini dok, kepala saya ini terasa sakiiit sekali. Saya memang mempunyai darah tinggi. Nah, sepertinya ini sedang kumat. Saya selalu punya feeling, kalau kepala saya tiba-tiba sakit, pasti tensi darah saya sedang tinggi. Biasanya juga, kalau sedang tanggal tua, seperti sekarang ini, tensi saya selalu tinggi dok. Sudah tanggal tua, anak-anak di rumah bandelnya minta ampun, buat emosi dok. Tambah tinggi tensi saya.”

“Oh iya bu, saya mengerti. Apa ibu sudah minum obat?”

“Saya belum minum obat dok.”

Saat saya periksa, tensi darah pasien 150/90. Lain-lain dalam batas normal.

“Obat darah tinggi yang biasa diminum namanya apa bu? Minumnya setiap hari ?”

“Obatnya namanya dipin-dipin gitu dok, saya minum yang 10 mg.  Saya nggak minum setiap hari, malas, juga saya takut dengan yang kimia-kimia gitu. Khan saya sering lihat iklan-iklan dikoran, iklan di radio, katanya harus hati-hati minum obat kimia. Lebih baik minum obat herbal. Jadinya, sekarang saya minum obat-obat herbal gitu dok, kayak kapsul-kapsul isinya apaa gitu. Ditambah racikan saya sendiri. Timun diperas. Kalau kira-kira kepala saya terasa sakit betul, kadang-kadang saya baru minum dipin-dipin yang 10 mg. Lagian kalau minum obat terus, rasanya bosen juga,jenuh..” 

“Oh, begitu ya bu. Saya paham dan mengerti. Ibu tahu kalau obat darah tinggi harus diminum setiap hari? Sudah dijelaskan dengan dokter sebelumnya?”

“Iya dok, saya sudah tahu.”

“Memang rasanya bosan dan jenuh kalau harus minum obat setiap hari. Tetapi memang untuk darah tinggi, obat harus diminum teratur setiap hari. Terus-terusan. Tujuannya apa? Supaya tensinya bagus terus. Kalau tensinya bagus terus, ibu akan sehat terus, bisa makan enak, bisa jalan kemana-mana, bisa kumpul keluarga, bisa membantu suami, anak-anak,  atau cucunya. Obatnya aman kok bu, sudah diteliti. Itu bohong kalau obat darah tinggi sangat berbahaya. Beneran bu, justru lebih berbahaya lagi kalau nggak minum obat atau minum obat yang nggak jelas kandungannya, juga sama berbahayanya minum obat yang nggak ada penelitiannya, nggak jelas keamanannya. Justru orang-orang yang terkena komplikasi, justru yang nggak minum obat, justru yang minum obat aneh-aneh, minum obat yang katanya bisa menyembuhkan segala macam penyakit termasuk hipertensi.”


Itulah penggalan dialog singkat saya dengan seorang pasien hipertensi. Ada banyak hal yang perlu dikoreksi pada yang menderita hipertensi. Keluarga sebagai motivator utama juga sebaiknya membantu tugas dokter untuk keberhasilan terapi dan kualitas hidup yang baik. Diantaranya:

1.       Ikut mengingatkan minum obat, sekaligus menyiapkan. Realnya: siapkan obat,siapkan minum dan alangkah baiknya kita juga ikut memberikan obat.
2.       Mengobrol dan diskusi bersama, hal apa saja.
3.       Jangan membentak atau memarahi.  Misal, ”Aduh! Kok malas minum obat sih! Apa gak mau sembuh!” dengan nada tinggi. Hindari pernyataan seperti itu.
4.       Menemani kontrol ke dokter. Bertanya tentang hal-hal yang tak dipahami atau mitos seputar penyakit tertentu.
5.       Bersabar dan terus mendoakan yang terbaik.

Semoga bermanfaat.

Saturday, 19 November 2016

Fenomena Bakteri Kebal Obat....



“Dokter, badan saya demam, sudah 3 hari. Sudah minum obat tapi nggak sembuh-sembuh,” ujar seorang pasien.

“Ibu sudah minum obat apa saja?” tanyaku.

“Saya sudah minum cip..cip...ciplokcacin. Entah lah dok. Pokoknya ada cacin-cacinnya gitu.”

“Ooo..Ciprofloxacin mungkin bu,” balasku.

“Nah! Iya! Betul itu dok. Itu nama obatnya.”

“Wah, ibu minum obat itu saran dari siapa?” tanyaku lagi.

“Begini loh dokter. Dulu sekali saya sakit panas. Lalu saya berobat ke dokter depan pasar ini dan dikasih obat itu. Obat nya ampuh sekali loh dok. Sekali minum obat, badan saya langsung terasa enakan. Selanjutnya, setelah tiga hari minum obat, langsung sembuh buh buh buh,”jawabnya antusias.

Besok-besoknnya,  sewaktu saya sakit panas, saya selalu minum obat itu. Minum ciplokcacin. Ditambah obat penurun panas. Saya bersyukur selalu sembuh, padahal cuman  minum satu tablet. Paling banyak tiga-lah dok. Sudah sering banget deh minum obat itu. Tapi saya heran, kok sekarang sepertinya nggak mempan, nggak sembuh-sembuh. Ya udah deh, saya akhirnya datang kesini. Aduh, nggak enak banget deh rasanya badan ini. Pening¸mual, mau muntah terus, badan sakit-sakit rasanya kayak digebukin orang satu kampung,” curhatnya.



Itu penggalan pengalaman saya bertemu pasien yang salah kaprah tentang cara minum obat antibiotik. Yang dilakukan pasien adalah sangat berbahaya. Sekali lagi “BERBAHAYA”. Apa bahayanya? Banyak sekali. Salah satunya bisa menyebabkan kuman menjadi kebal obat! Ya, kebal obat. Maksudnya begini, penyakit ringan  yang “sebenarnya” bisa disembuhkan dengan antibiotik yang “sederhana”, jika digunakan antibiotik yang “ringan” justru menjadi tidak mempan lagi. Akibatnya, harus menggunakan obat (antibiotik) “kelas tinggi”. Masalahnya, bagaimana kalau antibiotik kelas tinggi pun juga sudah tidak mempan? Kumannya terus berbiak dan sakit bertambah parah sedang obat sudah tidak mempan.

Jadi, baiknya bagi kita :
1.       Tetap datang ke Puskesmas/ klinik jika sakit tak kunjung sembuh.
2.       Jangan minum obat dengan aturan sendiri, jika kita tidak paham caranya.
3.      Khusus untuk penggunaan antibiotik, antibiotik harus dihabiskan meskipun badan sudah sehat. INGAT! HABISKAN!
4.       Turuti nasihat dokter

Terima kasih, semoga tulisannya bermanfaat ya...

Wednesday, 9 November 2016

Mengasah Kepekaan Hati Melalui Donor Darah...

Orang yang baik ialah mereka yang mengasihi orang lain seperti mengasihi diri mereka sendiri.
 
Saya adalah seorang dokter sekaligus pendonor darah dan terus berkomitmen untuk terus mendonorkan darah.  



                                             Gambar Kartu Donor Darah

Pada suatu sore di sebuah rumah sakit, saya melihat seorang anak kecil berusia kurang lebih 6 tahun. Di tangannya terpasang selang infus untuk transfusi darah. Kulitnya kehitaman. Ia sadar ia menderita thalassemia, sebuah penyakit yang terus-menerus membutuhkan transfusi darah.

Di lain kesempatan, saya melihat seorang ibu yang akan melahirkan. Ia sedang berjuang hidup-mati. Ia harus menjalani proses operasi. Ia perlu darah.

Di lain kesempatan pula, saya menyaksikan seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas sedang ditangani secara intensif di Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit. Terjadi perdarahan. Ia sedang berjuang hidup-mati. Ia perlu darah.

Sekali lagi: Mereka betul-betul membutuhkan darah.


Kebaikan seberat atom-pun akan dibalas.

Pada kesempatan ini, saya mengajak pembaca untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan darah. Darah yang kita berikan pasti sangat berharga bagi mereka. Jika kita mendonorkan darah, secara sadar atau tidak, kita sudah menolong kehidupan orang lain. Kebaikan yang tidak bisa dinilai dengan uang. Kebaikan yang kelihatan kecil tetapi bukan ‘sekecil’ itu.

Bagaimana caranya donor darah?

Setelah membaca tulisan diatas, saya berharap pembaca bersedia membantu rekan-rekan yang kurang beruntung. Caranya:
1.        Segera bulatkan tekad. Ujarkan dalam hati, “Ok. Saya akan mendonorkan darah saya”.
2.     Kemudian jika ada, segera online lewat smartphone, laptop, atau komputer. Buka link resmi PMI berikut  (untuk mengetahui syarat donor darah). Link   http://pmidkijakarta.or.id/pelayanan.php?id=19
3.       Setelah membaca isi link.
a.      Jika anda memenuhi syarat, segera berangkat ke PMI.
b.   Jika setelah membaca justru anda merasa bingung (dengan penjelasan website), tetap segera berangkat ke PMI. Di kantor PMI anda akan diberi penjelasan serta diperiksa oleh dokter dan petugas PMI.
c.     Jika jelas-jelas anda tidak memenuhi syarat: Tunda ke PMI atau Tetap datang ke PMI untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

PMI buka 24 jam sehingga anda bisa ke PMI pagi, siang, sore, atau malam.

Sangat simple sekali bukan langkah diatas? Segera ke PMI terdekat yaa untuk donor darah...




                                         Kantor PMI Bandar Lampung


The more you give-The more you get.