TIPS 01# Trik Menginterpretasi Uji Widal
Uji Widal merupakan salah satu
pemeriksaan penunjang yang paling sering dilakukan di berbagai pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengetahui bagaimana cara membaca
hasil Uji Widal.
Namun, dibalik kelebihannya yakni
murah dan hasil yang cepat. Beberapa kelemahannya yakni sering menghasilkan
positif palsu dan negatif palsu.
Positif palsu misalnya : Bapak A yang “sebenarnya”
tidak mengalami demam typhoid namun mengalami demam typhoid 1 bulan yang lalu.
Saat dilakukan pemeriksaan, titer 0 dan titer H 1/320 dan 1/320. Hal ini
memberikan kesan diagnosis demam typhoid, padahal bisa saja Bapak A hanya
mengalami common cold.
Negatif palsu misalnya : Seseorang yang sebenarnya mengalami demam typhoid, kemudian berobat ke pelayanan kesehatan dan meminum antibiotik. Merasa tidak sembuh, beliau pergi ke Rumah Sakit da di periksa widal-nya. Hasil titer “hanya” 1/32 dan 1/32. Kesan: tidak mengalami demam typhoid.
Jadi, bagaimana membaca titer widal?
1. Jika terjadi peningkatan titer 4x sejak pemeriksaan pertama
(umumnya jarak pemeriksaan 2-3 minggu). Maka dianggap uji widal (+)
2. Jika pada pemeriksaan pertama
titer menunjukkan hasil 1/160, maka dilakukan pemeriksaan ulangan (selang 1 minggu)
, didapatkan peningkatan titer makan uji widal (+)
3. Jika pada pemeriksaan pertama
titer menunjukkan hasil 1/320 dengan gejala klinis menunjang, maka uji widal
(+)
Kapan Uji Widal sebaiknya
dilakukan?
Peningkatan titer O , umumnya
baru terjadi pada hari ke 6-8.
Peningkatan titer H, umumnya baru terjadi hari ke 10-12.
Jadi pemeriksaan ini idealnya
dilakukan pada akhir minggu pertama
Berapa Lama titer 0 dan titer H bertahan dalam tubuh?
Titer O bertahan 4-6 bulan
Titer H bertahan 9-12 bulan
Ini yang menyebabkan perihal
positiv palsu
Apa makna titer O dan titer H yang meninggi?
Titer o yang tinggi umumnya menunjukkan
infeksi yang sedang aktif
Titer H yang tinggi umumnya
menunjukkan pernah mengalami infeksi / menjalani vaksinasi typhoid.
Contoh kasus
Apakah widal dibawah bernilai (+)?
Bisa ya, bisa tidak..
Jika gejala klinis menunjang maka
uji widal (+)
Jika gejala klinis tidak
menunjang, widal tidak bisa dikatakan (+). Mengingat titer o bertahan 4-6 bulan
dan titer H bertahan 9-12 bulan.
Terimakasih,
No comments:
Post a Comment