Pengalaman OSCE UKMPPD di Fakultas Kedokteran Unila, 29 November
2014 Sesi Siang
Baik, saya akan menceritakan
pengalaman saya menjalani OSCE UKMPPD beberapa hari yang lalu. Walaupun
hasilnya belum diumumkan namun saya segera menulis pengalaman ini karena masih
cukup segar diingat dan untuk berbagi dengan teman semua agar persiapan teman
semua bisa lebih baik dari saya khususnya.
Jadi ceritanya nih, OSCE UKMPPD Unila kali ini diikuti oleh sekitar 32 atau
33 orang mahasiswa (lupa pastinya) dan dibagi menjadi 3 sesi yakni sesi Sabtu
pagi, sesi Sabtu siang, dan sesi Minggu pagi. Saat itu, ketua OSCE adalah dr.
Novita Carolina. Kebetulan saya mendapat sesi sabtu siang yang diawali dari
Station 9.
Untuk sesi Sabtu pagi, peserta
harus sudah berkumpul di kampus jam 06.30 WIB. Sedangkan untuk sesi siang harus
sudah berkumpul di kampus jam 11.00 WIB (Ujian dimulai pukul 13.00 WIB). Namun,
saya sudah tiba di kampus jam 10.00 WIB dan ternyata sudah ada sejawat-sejawat
yang datang lebih awal, yakni M. Rizki DM, Agan Kharisma Wibawa, Ra Siti
Marhani, Intan Putri, Ressi Ana Maisuri, “Mpok” Nurul. Kami membahas kisi-kisi
OSCE dari Grup Nasional yang semuanya didapat dari DM. Jam 12.00 WIB, kami
diberi nasi kotak dan cemilan kue ...heheehe...#biargreget pas OSCE katanya.
Setelah makan, kami melaksanakan ibadah shalat bersama beberapa dokter umum dan
dokter spesialis yang baru datang yang mungkin akan menguji kami, yaitu dr.
Betta Kurniawan, dr.Oktadoni, dr. Yuzar Harun Sp.B, dan dr. Taufiqurrahman
rahim Sp.OG.
Oke, selesai shalat kami langsung
menuju ruang ujian di ruang CSL lantai II dan saya langsung bersiap di Station
9. Ujian pun dimulai!
Station 9àIlmu Penyakit Kulit
KelaminàPenguji Eksternal (Wanita)
dari FKUI.
Skenarionya tentang pasien yang
datang dengan keluhan gatal-gatal. (Kami para kandidat menilai ini Case : Skabies)
Kita diminta melakukan anamnesis,
PF, PF Lokalis, Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2),
Tatalaksana Farmakologi dan Resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi. Peralatan
yang tersedia di ruang ini (seingat saya): Lampu pemeriksaan yang besar (seperti
untuk pemeriksaan stase obgyn), Loop, Bed pasien, Reagen KOH, mikroskop, kapas,
kassa, glass object, jam dinding, timbangan (Ingat ya! Timbang pasien! Ini wajib dan masuk
penilaian profesionalitas!), Wastafel (Cuci tangan sebelum menyentuh pasien dan
sesudah menyentuh pasien wajib!), Tempat sampah, Stetoskop, Tensimeter, dan juga
seorang penguji. Peralatan lain ada, namun karena keterbatasan, saya tidak
mengingatnya.....Lakukan semua yang diinstruksikan!....
Station 10àRespirasi àdr.Edy
Marudut Sitompul Sp.OT (RSAM)
Skenarionya: Tentang pasien yang
datang dengan keluhan sesak nafas. (Kami para kandidat menilai Case : Efusi pleura e.c TBC)
Perintah hampir sama seperti di
station 9. Lakukan anamnesis! Nanti dari hasil anamnesis, pasien akan
memunculkan keterangan batuk lama, keringat dingin malam, penurunan berat badan.
Alat-alat yang tersedia di stase ini kurang lebih sama dengan standar di
ruangan lain(alat TTV, timbangan berat badan, wastafel, dll) dan ada peralatan tambahan
misalnya tabung oksigen, lampu rontgen, dll (saya tidak lihat peralatan
WSD/trokar). Kalau ada, untuk tatalaksana harus di pasang WSD karena pada
station ini, casenya efusi pleura
massif. Tapi yang patut disayangkan adalah pasien standar ‘enggak banget dech!’
Kasus efusi pleura massif tetapi nafas dari pasien standar baik-baik saja..tidak
menjiwai...Ini bakal mempengaruhi performance anda loch! Mempengaruhi munculnya
“sense of emergency” yang juga
memiliki poin tersendiri.
Station 11àEmergencyàSebut
saja dr. X, tetapi mendengar dari kabar angin teman sejawat, katanya beliau
adalah dokter bedah dari RSAY.
Skenario : Pasien datang karena
ditabrak.
Perintah sedikit terlupa tetapi
ini merupakan case fraktur terbuka 1/3 proximal oblique complit os tibia dextra
grade iiia. Nanti, sewaktu kita mendekati pasien dan melakukan pemeriksaan
fisik, penguji akan menyodori gambar kaki luka lebar banget dan tulang tibianya
menonjol keluar. Kalau tidak salah pada station ini diminta, anamnesis singkat,
pf, tatalaksana, diagnosis, terapi farmakologi, resep, dan terapi non farmakologi.
Sebenernya perintah tiap station hampir sama.
Kebetulan disini
ada pak Habudin untuk membantu kandidat jika membutuhkan bantuan energi.
Station ini termasuk yang membuat saya agak galau. Mau membidai, tapi kok gak
ada bidainya......hehehehe......Jadi tidak saya bidai,....Saya tanya agan Kharisma,
kata si agan beliau juga gak membidai....Jangan lupa sama TT+ATS ya!!
NB: Saya sempat bingung sebentar di station ini, karena seharusnya
pada station emergency, pasien standar harus benar-benar menjiwai, memahami,
dan berakting sehingga bisa memunculkan sense
of emergency yang merupakan point
khusus. Pada station ini, pasien ‘hanya’ berbaring di bed, dengan suara yang
nggak jelas itu *maaf*, tidak ada luka-luka, pasien juga berpakaian rapih,
bersih, dan sopan dan dengan memakai
celana panjang hitam yang cukup rapih, berperilaku baik, berkepribadian menarik,
dan kooperatif. Jelas disini kita kehilangan poin INSPEKSI, sehingga sense of
emergency datang terlambat.
Station 12àKardiovaskularàdr.
Taufiqurrahman rahim Sp.OG (RSAM)
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri.
Perintah : LAKUKAN PEMASANGAN
EKG, INTERPRETASI EKG (pakai sistem LIRA PQRST ya! Jangan langsung tembak STEMI
atau NSTEMI atau diagnosis spesifik begitu), dan DIAGNOSIS KERJA-DIAGNOSIS
BANDING
Disini ada mas heri buat bantu2
kita. Yang membuat saya galau di stase ini adalah bahwa kabel EKG-nya melilit-lilit.
Dua menit saya memperbaiki kabel EKG yang seperti benang kusut dan tidak berhasil
dan akhirnya saya meminta bantuan Mas Heri untuk membantu menyelesaikan
kekusutan EKG.
Station 13àObsgynàdr.
Betta Kurniawan
Pasien datang dengan keluhan
keputihan. Lakukan pemeriksaan ginekologik dan pap smear!
Di stase ini tidak ada pasiennya.
Jadi murni lakukanlah pemeriksaan ginekologik dan papsmear
Station 14àISTIRAHAT
Ada sejadah buat yang ingin
shalat dan ada minum gelas aqua
SETELAH SELESAI ISTIRAHAT SAYA
BERJALAN KE STATION 1, SAAT AKAN BERSIAP2 ternyata ......ISTIRAHAT LAGI karena
sekarang waktu FREEZE/ISTIRAHAT untuk penguji dan pasien standar.
Station 1àNeurologiàdr.
Yulisnawati, Sp.KK
Pasien datang dengan keluhan
nyeri kepala sebelah kanan. Lakukan anamnesis, PF, PF Neurologis, Pemeriksaan Penunjang,
Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep,
Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi.
Kandidat menilai ini case MIGRAIN.
Station 2àPsikiatriàSebut
saja dokter bunga, dokter ini tampak asing bagi saya. Menurut keterangan
sejawat, dokter ini adalah dokter umum (dosen) baru yang masuk keluarga besar
FK UNILA : ) ~~
Pasien dengan keluhan sulit tidur
Kita diminta melakukan anamnesis, PF, PF psikiatri, Diagnosis Kerja, Diagnosis
Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan
Edukasi. Diagnosis di Jiwa adalah multi axial!
Station 3à Oftalmologiàdr.
Oktadoni, FK UNILA
Kita diminta melakukan anamnesis,
PF, PF Lokalis, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi
dan resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi.
Disini ada snellen chart, trial lens, funduskop, garpu tala,
otoskop, Timbangan, alat TTV.
Sebagian besar Kandidat menilai
CASE : Hordeolum Eksternum
Station 4à? àdr.
Yuzar Harun Sp.B
Pasien datang dengan pembengkakan
kaki. Kita diminta melakukan anamnesis, PF lengkap, PF Lokalis, Pemeriksaan
Penunjang, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan
resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi. Dari hasil anamnesis, pasien
memiliki riwayat sakit tenggorokan. Karenanya kami banyak mendiagnosa GNAPS. Ternyata
dengar2 entah dari mana, jawaban yang diharapkan adalah case GAGAL GINJAL KRONIK
(???), diagnosis banding GAGAL GINJAL AKUT. Wallahu alam benar/salahnya
STATION 5à PEDIATRIàdr.
Evi, FK UNILA
Saya lupa skenarionya bagaimana,
tapi perintahnya sama. Kita diminta
melakukan anamnesis, PF,antropometri, Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis Kerja,
Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana Non
Farmakologi dan Edukasi. Ini jelas case cacingan ! tapi cacingnya itu apa??????
Ada yang bilang askariasis,
oxyuris, taeniasis. Tapi jangan takut diagnosa salah, yg penting anda melakukan
semua prosedur. Ada poin setiap tindakan anda. Jangan lupa nilai status gizi
anak, antropometri anak kuasai.
Station 6àINTERNAà
dr. Nuyen (RSAM)
Pasien datang dengan keluhan gula
darah tinggi dan memiliki DM.
LAKUKAN : ANAMNESIS, PEMERIKSAAN
FISIK, KONSELING DAN EDUKASI
Station 7àISTIRAHAT
ENERGI MULAI HABIS!!!....
Ada sejadah dan minum
STATION 8 (STATION TERAKHIR)àHematologiàdr.
Shahab Sibuea
Pasien datang dengan keluhan
lemas. Kita diminta melakukan anamnesis, PF Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis
Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana
Non Farmakologi dan Edukasi.
Ini casenya Anemia Hipokrom
Mikrositer e.c cacing (entah cacing apa....)
Yap! Station Terakhir selesai!
Selesai OSCE, yang pertama saya
lakukan adalah bersyukur bahwa saya bisa menyelesaikan seluruh STATION. Saya
pasrah sepasrah-pasrahnya dan menyerahkan segala hasil apapun pada ALLAH SWT. Saya
ikhlas.....
NB: Tulisan diatas saya dedikasikan
untuk teman-teman yang akan menjalani OSCE agar mendapatkan gambaran dan mudah-mudahan
hasil yang lebih baik dari saya. Amiiin.....