Sunday, 30 November 2014

OSCE UKMPPD UNILA

Pengalaman OSCE UKMPPD di Fakultas Kedokteran Unila, 29 November 2014  Sesi Siang



Baik, saya akan menceritakan pengalaman saya menjalani OSCE UKMPPD beberapa hari yang lalu. Walaupun hasilnya belum diumumkan namun saya segera menulis pengalaman ini karena masih cukup segar diingat dan untuk berbagi dengan teman semua agar persiapan teman semua bisa lebih baik dari saya khususnya.

Jadi ceritanya nih, OSCE UKMPPD  Unila kali ini diikuti oleh sekitar 32 atau 33 orang mahasiswa (lupa pastinya) dan dibagi menjadi 3 sesi yakni sesi Sabtu pagi, sesi Sabtu siang, dan sesi Minggu pagi. Saat itu, ketua OSCE adalah dr. Novita Carolina. Kebetulan saya mendapat sesi sabtu siang yang diawali dari Station 9.

Untuk sesi Sabtu pagi, peserta harus sudah berkumpul di kampus jam 06.30 WIB. Sedangkan untuk sesi siang harus sudah berkumpul di kampus jam 11.00 WIB (Ujian dimulai pukul 13.00 WIB). Namun, saya sudah tiba di kampus jam 10.00 WIB dan ternyata sudah ada sejawat-sejawat yang datang lebih awal, yakni M. Rizki DM, Agan Kharisma Wibawa, Ra Siti Marhani, Intan Putri, Ressi Ana Maisuri, “Mpok” Nurul. Kami membahas kisi-kisi OSCE dari Grup Nasional yang semuanya didapat dari DM. Jam 12.00 WIB, kami diberi nasi kotak dan cemilan kue ...heheehe...#biargreget pas OSCE katanya. Setelah makan, kami melaksanakan ibadah shalat bersama beberapa dokter umum dan dokter spesialis yang baru datang yang mungkin akan menguji kami, yaitu dr. Betta Kurniawan, dr.Oktadoni, dr. Yuzar Harun Sp.B, dan dr. Taufiqurrahman rahim Sp.OG.

Oke, selesai shalat kami langsung menuju ruang ujian di ruang CSL lantai II dan saya langsung bersiap di Station 9. Ujian pun dimulai!

Station 9àIlmu Penyakit Kulit KelaminàPenguji Eksternal (Wanita) dari  FKUI.
Skenarionya tentang pasien yang datang dengan keluhan gatal-gatal. (Kami para kandidat menilai ini Case : Skabies)

Kita diminta melakukan anamnesis, PF, PF Lokalis, Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan Resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi. Peralatan yang tersedia di ruang ini (seingat saya): Lampu pemeriksaan yang besar (seperti untuk pemeriksaan stase obgyn), Loop, Bed pasien, Reagen KOH, mikroskop, kapas, kassa, glass object, jam dinding, timbangan (Ingat ya! Timbang pasien! Ini wajib dan masuk penilaian profesionalitas!), Wastafel (Cuci tangan sebelum menyentuh pasien dan sesudah menyentuh pasien wajib!), Tempat sampah, Stetoskop, Tensimeter, dan juga seorang penguji. Peralatan lain ada, namun karena keterbatasan, saya tidak mengingatnya.....Lakukan semua yang diinstruksikan!....


Station 10àRespirasi àdr.Edy Marudut Sitompul Sp.OT (RSAM)
Skenarionya: Tentang pasien yang datang dengan keluhan sesak nafas. (Kami para kandidat menilai Case : Efusi pleura e.c TBC)

Perintah hampir sama seperti di station 9. Lakukan anamnesis! Nanti dari hasil anamnesis, pasien akan memunculkan keterangan batuk lama, keringat dingin malam, penurunan berat badan. Alat-alat yang tersedia di stase ini kurang lebih sama dengan standar di ruangan lain(alat TTV, timbangan berat badan, wastafel, dll) dan ada peralatan tambahan misalnya tabung oksigen, lampu rontgen, dll (saya tidak lihat peralatan WSD/trokar). Kalau ada, untuk tatalaksana harus di pasang WSD karena pada station ini,  casenya efusi pleura massif. Tapi yang patut disayangkan adalah pasien standar ‘enggak banget dech!’ Kasus efusi pleura massif tetapi nafas dari pasien standar baik-baik saja..tidak menjiwai...Ini bakal mempengaruhi performance anda loch! Mempengaruhi munculnya “sense of emergency” yang juga memiliki poin tersendiri.


Station 11àEmergencyàSebut saja dr. X, tetapi mendengar dari kabar angin teman sejawat, katanya beliau adalah dokter bedah dari RSAY.
Skenario : Pasien datang karena ditabrak.

Perintah sedikit terlupa tetapi ini merupakan case fraktur terbuka 1/3 proximal oblique complit os tibia dextra grade iiia. Nanti, sewaktu kita mendekati pasien dan melakukan pemeriksaan fisik, penguji akan menyodori gambar kaki luka lebar banget dan tulang tibianya menonjol keluar. Kalau tidak salah pada station ini diminta, anamnesis singkat, pf, tatalaksana, diagnosis, terapi farmakologi, resep, dan terapi non farmakologi. Sebenernya perintah tiap station hampir sama.

Kebetulan disini ada pak Habudin untuk membantu kandidat jika membutuhkan bantuan energi. Station ini termasuk yang membuat saya agak galau. Mau membidai, tapi kok gak ada bidainya......hehehehe......Jadi tidak saya bidai,....Saya tanya agan Kharisma, kata si agan beliau juga gak membidai....Jangan lupa sama TT+ATS ya!!

NB: Saya sempat bingung sebentar di station ini, karena seharusnya pada station emergency, pasien standar harus benar-benar menjiwai, memahami, dan berakting sehingga bisa memunculkan sense of emergency  yang merupakan point khusus. Pada station ini, pasien ‘hanya’ berbaring di bed, dengan suara yang nggak jelas itu *maaf*, tidak ada luka-luka, pasien juga berpakaian rapih, bersih,  dan sopan dan dengan memakai celana panjang hitam yang cukup rapih, berperilaku baik, berkepribadian menarik, dan kooperatif. Jelas disini kita kehilangan poin INSPEKSI, sehingga sense of emergency datang terlambat.  


Station 12àKardiovaskularàdr. Taufiqurrahman rahim Sp.OG (RSAM)
Pasien datang dengan  keluhan nyeri dada kiri.
Perintah : LAKUKAN PEMASANGAN EKG, INTERPRETASI EKG (pakai sistem LIRA PQRST ya! Jangan langsung tembak STEMI atau NSTEMI atau diagnosis spesifik begitu), dan DIAGNOSIS KERJA-DIAGNOSIS BANDING

Disini ada mas heri buat bantu2 kita. Yang membuat saya galau di stase ini adalah bahwa kabel EKG-nya melilit-lilit. Dua menit saya memperbaiki kabel EKG yang seperti benang kusut dan tidak berhasil dan akhirnya saya meminta bantuan Mas Heri untuk membantu menyelesaikan kekusutan EKG.


Station 13àObsgynàdr. Betta Kurniawan
Pasien datang dengan keluhan keputihan. Lakukan pemeriksaan ginekologik dan pap smear!
Di stase ini tidak ada pasiennya. Jadi murni lakukanlah pemeriksaan ginekologik dan papsmear


Station 14àISTIRAHAT
Ada sejadah buat yang ingin shalat dan ada minum gelas aqua

SETELAH SELESAI ISTIRAHAT SAYA BERJALAN KE STATION 1, SAAT AKAN BERSIAP2 ternyata ......ISTIRAHAT LAGI karena sekarang waktu FREEZE/ISTIRAHAT untuk penguji dan pasien standar.


Station 1àNeurologiàdr. Yulisnawati, Sp.KK
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sebelah kanan. Lakukan  anamnesis, PF,  PF Neurologis, Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi.
Kandidat menilai ini case MIGRAIN.


Station 2àPsikiatriàSebut saja dokter bunga, dokter ini tampak asing bagi saya. Menurut keterangan sejawat, dokter ini adalah dokter umum (dosen) baru yang masuk keluarga besar FK UNILA : ) ~~
Pasien dengan keluhan sulit tidur Kita diminta melakukan anamnesis, PF, PF psikiatri, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi. Diagnosis di Jiwa adalah multi axial!

Station 3à Oftalmologiàdr. Oktadoni, FK UNILA
Kita diminta melakukan anamnesis, PF, PF Lokalis, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi.
Disini ada snellen chart, trial lens, funduskop, garpu tala, otoskop, Timbangan, alat TTV.
Sebagian besar Kandidat menilai CASE : Hordeolum Eksternum

Station 4à? àdr. Yuzar Harun Sp.B
Pasien datang dengan pembengkakan kaki. Kita diminta melakukan anamnesis, PF lengkap, PF Lokalis, Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi. Dari hasil anamnesis, pasien memiliki riwayat sakit tenggorokan. Karenanya kami banyak mendiagnosa GNAPS. Ternyata dengar2 entah dari mana, jawaban yang diharapkan adalah case GAGAL GINJAL KRONIK (???), diagnosis banding GAGAL GINJAL AKUT. Wallahu alam benar/salahnya

STATION 5à PEDIATRIàdr. Evi, FK UNILA
Saya lupa skenarionya bagaimana, tapi perintahnya sama.  Kita diminta melakukan anamnesis, PF,antropometri, Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi. Ini jelas case cacingan ! tapi cacingnya itu apa??????

Ada yang bilang askariasis, oxyuris, taeniasis. Tapi jangan takut diagnosa salah, yg penting anda melakukan semua prosedur. Ada poin setiap tindakan anda. Jangan lupa nilai status gizi anak, antropometri anak kuasai.

Station 6àINTERNAà dr. Nuyen (RSAM)
Pasien datang dengan keluhan gula darah tinggi dan memiliki DM.
LAKUKAN : ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK, KONSELING DAN EDUKASI

Station 7àISTIRAHAT
ENERGI MULAI HABIS!!!....
Ada sejadah dan minum

STATION 8 (STATION TERAKHIR)àHematologiàdr. Shahab Sibuea
Pasien datang dengan keluhan lemas. Kita diminta melakukan anamnesis, PF Pemeriksaan Penunjang, Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding (2), Tatalaksana Farmakologi dan resep, Tatalaksana Non Farmakologi dan Edukasi.

Ini casenya Anemia Hipokrom Mikrositer e.c cacing (entah cacing apa....)

Yap! Station Terakhir selesai!

Selesai OSCE, yang pertama saya lakukan adalah bersyukur bahwa saya bisa menyelesaikan seluruh STATION. Saya pasrah sepasrah-pasrahnya dan menyerahkan segala hasil apapun pada ALLAH SWT. Saya ikhlas.....

NB: Tulisan diatas saya dedikasikan untuk teman-teman yang akan menjalani OSCE agar mendapatkan gambaran dan mudah-mudahan hasil yang lebih baik dari saya. Amiiin.....